Apa Sih Enaknya Naik Gunung?
Apa
coba enaknya naik gunung? Emang ada manfaatnya? Cuman dapet capek, lebih enak juga
main game. Kata – kata itu yang selalu ada dipikiran saya sebelum saya mencoba untuk
mendaki Gunung Gede untuk pertama kalinya dengan sahabat – sahabat saya. Gunung
Gede merupakan pengalaman pertama saya dalam pendakian dan merupakan tanah
tertinggi yang pernah saya capai.
Pada
saat melakukan pendakian gunung gede melalui jalur gn putri, kata – kata itu
pun terlintas kembali didalam pikiran saya dan dalam benak saya sempat ada
keluhan “kapan sampainya sih? Kok jalannya ini lagi – ini lagi?”. Ya, mungkin
itu lah kata – kata yang akan terlintas pada saat awal kita melakukan pendakian
apalagi jika kita melakukan pendakian pada malam hari. Akhirnya setelah
melewati jalur yang cukup melelahkan, saya pun sampai di Alun – Alun Surya
Kencana, pada saat itu cuaca cerah sehingga terlihat ratusan bintang di atas
sana. Pada pagi hari ketika saya terbangun dan membuka tenda, saya sangat terkejut
dan terkesima melihat pemandangan Alun – alun Surya Kencana. Sungguh pemandangan
yang indah dan pemandangan yang tidak pernah saya dapatkan sebelumnya di kota –
kota. Lembah yang begitu luas, Air yang membelah lembah menjadi dua bagian, hutan
yang lebat, Bunga – bunga edelweiss yang bermekaramn dan begitu harum ketika
dicium, sehingga tidak ada kata yang pantas untuk diucapkan selain rasa syukur
kepada Sang Pencipta “Subhanallah”.
Lalu
apa enaknya naik gunung? Apakah hanya pemandangannya saja?
Ada banyak
hal yang menyenangkan ketika kita naik gunung dan pemandangan merupakan salah
satu hal tersebut, selain itu juga banyak hal – hal positif yang dapat kita jadikan pelajaran.
Pertama Olahraga. Mendaki gunung merupakan
olahraga yang bisa kita lakukan dalam membentuk stamina kita, tetapi sebelum
naik gunung kita tentunya perlu berolahraga terlebih dahulu, step by step.
Karena semua yang berlebihan akan memunculkan efek yang tidak baik.
Kedua, Refreshing. Ketika otak dan fisik kita
sudah penat dengan berbagai macam urusan yang ada, maka jiwa dan raga kita
membutuhkan hiburan tentunya. Tidak bisa dipungkiri bahwa naik gunung merupakan
hiburan yang cukup melelahkan tetapi ada kepuasan sendiri yang bisa kita
dapatkan di atas sana.
Ketiga, Karakter. Ya, Karakteristik seseorang
biasanya keluar pada saat mendaki gunung entah itu selama perjalanan atau
ketika sesampainya di camp biasanya watak dan sifat asli orang tersebut bisa
kita kenali. Jadi jika kita ingin melihat sifat seseorang untuk dijadikan
sahabat atau bahkan dijadikan pasangan hidup maka salah satu caranya dengan
mengajaknya naik gunung.
Keempat, Pengalaman. Banyak hal yang bisa kita ceritakan
nantinya. Banyak teman – teman baru yang bisa kita kenal, dan banyak foto –
foto yang akan bisa kita ambil. ingat hanya foto yang boleh kita ambil, sesuai
dengan prinsip pendaki “JANGAN MENINGGALKAN
APAPUN KECUALI JEJAK, JANGAN MENGAMBIL APAPUN KECUALI FOTO, JANGAN MEMBUNUH
APAPUN KECUALI WAKTU”. Pengalaman tidak akan bisa kita beli dengan
uang.
Kelima, Muhasabah dan Dzikir. Diatas sana kita dapat
Introspeksi Diri serta merenungkan apa yang terjadi Sehari - hari. Mungkin kita
sering melihat rumah – rumah yang begitu mewah, gedung – gedung yang berdiri
begitu gagahnya, tetapi ketika kita lihat dari ketinggian maka rumah dan gedung
– gedung itu terlihat begitu kecil bahkan tak ada apa – apanya. Diatas Sana
kita akan sadar bahwa betapa kecilnya kita dan sungguh betapa besar Kuasa Allah
Swt.
Ingat! bahwa “kehidupan yang kita jalani ini
belum tentu mulus semulus paha cherrybelle”, (Anggun). Puncak yang telah
kita raih bukanlah tujuan utama dari pendakian, karena puncak hanyalah setengah
dari perjalanan kita, kita masih mempunyai setengah perjalanan lagi yaitu sampai
rumah dengan selamat.
Saya akhiri tulisan ini dengan sedikit coretan
kecil didalamnya :
“ Hidup itu ibarat petualangan, kita memerlukan cahaya untuk menuntun
langkah kita agar tidak terperosok dalam jurang atau tersesat tanpa tujuan.
Namun Cahaya belum juga cukup, kita memerlukan perbekalan yang cukup untuk
mencapai tujuan, dan Gunung bukanlah tempat yang harus kita Taklukan tapi cukup
kita Tafakuri, karena masih ada tempat jauh disana yang harus kita taklukan
yaitu “ego kita sendiri” “
keren tulisanya...
BalasHapusgood job bro..